Pagi yang cerah selalu membuatku bersemangat menyambut "lentera kecilku", namun tidak pagi ini, pagi dimana semua materi harus tersampaikan dengan baik. mereka terlihat lesu dan capek, jenuhkah mereka? capekkah mereka? saya akan menjawab iya, dan sEtelah saya bertanya kepada anak-anak kelas 6, ternyata mereka capek dan jenuh. "bu guru, liburnya kapan?", selalu itu yang diucapkan anak-anak setelah mereka selEsai UAS ATAUPUN uus serta UTS, yahhhhh harusnya para pembuat kebijakan membuat day for ekspresive day, dimana mereka bisa mengekspresikan tentang mereka sendiri sesuai kapasitasnya berdasar otonomi sekolah masing-masing. pertanyyaanku "mungkinkah"?
Ekspresive day to my students, ohh its just my dream? i want get it for ours. saya menginginkan hari itu, dimana satu hari dalam sebulan siswa boleh mengekspresikan apapun tentang dirinya, keinginannya, cita-citanya dan semuanya yang terpendam saat mereka terkungkung dalam tembok "aturan kelas" dan "aturan sekolah".
"Ini sekolah negeri bro, bukan sekolah swasta yang segalanya diatur oleh undang-undang dan kebijakan" selalu itu yang diucapkan oleh teman-temanku manakala aku berusaha membawa mereka di dunia kenak-kanakannya dalam kerangka globalisasi. memang ini sekolah negeri tapi kita kan guru yang memiliki otonomi kelas...ohhhhh tidak karena ada kebijakan di atas kita....ya yaa ya aya ya...kebijakan yang selalu membelenggu. hehehehehe gurunya saja tidak bisa berekspresi bagaimana dengan muridnya. semoga pendidikan kita selalu bergerak dinamis dan tidak ada kungkungan terhadap ekspresi guru.
No comments:
Post a Comment